1.06.2008

Tahun 2008 Menurut Mama Laurent


Tahun 2008 menurut horoskop cina adalah tahun shio tikus tanah yang memiliki sifat pandai dan senang bergaul, pesolek, populer, disenangi dalam pergaulan, peduli terhadap sesama, pendamba kemakmuran namun sedikit takut dan enggan berhadapan dengan kawan maupun lawan.


Bumi pertiwi masih diguncang bencana alam dalam skala besar dan kecil. Sejumlah gunung berapi meletus terutama yang berada di garis cincin api (ring of fire). Selain adanya aliran “dasar bawah”, kondisi ini juga ditentukan oleh pengaruh alam diluar indonesia.

Alam memang masih temperamental. Gempa bumi, banjir, tanah longsor, serta badai terus meneror. Jadi berhati-hatilah buat anda yang sering bepergian menggunakan alat tranportasi darat, laut, maupun udara. Para pemilik bisnis harus mencari solusi demi keselamatan penumpang dan kargo dengan menegakkan peraturan dan mentaati marka karena angka kecelakaan masih tinggi.

Beberapa pulau digenangi air laut dan nyaris tenggelam. Belum lagi sisa tabrakan dan patahan lempeng bumi menyebabkan gempa kecil dan air laut pasang. Pada musim kemarau tahun 2008 akan terjadi kebakaran besar di Indonesia Barat (sumatra) dan utara (sulawesi,maluku,papua). Para petani, waspadalah hama tikus berpeluang menyerang dan mengancam panen. Lakukan pencegahan/antisipasi sejak dini.

Politik & Keamanan

Akan banyak bermunculan orang-orang maupun kelompok-kelompok yang berikrar sebagai pengentas kemiskinan, beranggotakan aparat pendosa yang telah bertobat. Dukung gerakan ini, jangan dihujat atau dicerca.

Menjelang akhir 2008 akan marak pertikaian dan perbedaan pendapat. Partai besar menghitung untung rugi bila berkoalisi atau berseberangan dengan pihak lain. Sayangnya, penderitaan rakyat sama sekali tak mereka sentuh. Kaum politisi dan cerdik pantai malah lebih asyik saling bertikai dan menjatuhkan. Namun beberapa wanita terlihat berani maju mencalonkan diri menjadi presiden.

Kita akan kehilangan seorang lelaki politikus, negarawan yang disegani kawan dan lawan. Sedangkan beberapa perubahan peraturan memercik pro dan kontra. Kaum pengusaha menengah ke bawah jangan gegabah terhadap kredit bank. Di penghujung 2008 sejumlah demo juga akan marak di beberapa wilayah di Indonesia. Untuk itu, pemerintah harus aktif mengatasi pertikaian buruh-majikan.

Pengaruh alam menguakkan celah islah untuk mengakhiri pertikaian masa lalu dan masa kini. Islah/damai harus dilaksanakan. Kalau tidak, kita akan terseret gelombang gonjang-ganjing. Serahkan keamanan negara pada TNI-POLRI. Waspadai usaha mempersenjatai masyarakat sipil, seperti angkatan-V di masa lalu, sebab hanya akan jadi problem dikemudian hari. Otoritas keamanan harus solid, apalagi menghadapi ringannya mulut negara tetangga yang melecehkan harga diri bangsa.

Hukum & Ekonomi

Gebrakan pemberantasan korupsi menciutkan hati para koruptor. Tapi pengaruh tikus tanah membuat para aparat menggunting dalam lipatan. Hal ini bisa melunturkan kepercayaan masyarakat. Hamba hukum harus teguh hati menjalankan tuntutan kebenaran. Jika tidak, semua upaya positif akan mengalir ke jalan buntu.

Mereka yang sakit hati dan merencanakan dendam, cobalah berpikir jernih dengan hati tulus ikhlas. Hapuslah segala niat negatif. Menyatulah dalam visi dan misi kesatuan bangsa.

Di tahun 2008 juga terbuka peluang bagi para penyidik mengupas tuntas perkara pidana. Bahkan kasusnya akan terbongkar hingga mengait ke dua generasi diatasnya.

Bicara bisnis, pertumbuhan ekonomi makro dan mikro berjalan sangat lamban. Pengaruh tikus tanah akan mengganggu implementasi di lapangan. Pelaku ekonomi terangsang menghalalkan segala cara tak terpuji.

Sektor riil dan pengusaha kecil-menengah sulit mengembangkan usaha. Penyebabnya banyaknya PHK, pengangguran dan sempitnya lapangan pekerjaan. Tahun 2008 makin runyam, kaum tikus “berkaki dua” terus menggerogoti tanpa pilih bulu. Harus ada aturan jelas dan tegas agar mereka tak bisa seenaknya beraksi.

Bidang perkayuan dan batu bara banyak menghadapi kesulitan. Bisnis ikan laut merosot, pembangunan properti khususnya apartemen mengalami stagnasi. Bidang otomotif penjualannya tetap lancar. Laju ekspor biasa saja, namun bakal muncul monopoli dibidang pertanian (bawang putih).

Kesehatan, Lingkungan Hidup & Dunia Hiburan

Akan ditemukan obat kanker dan AIDS/HIV di Indonesia. Tapi hati-hati terhadap penyakit misterius yang menyerang hewan. Karena masih baru, penyebab dan obatnya belum diketahui. Sementara itu, penyakit saluran pernapasan meningkat, begitu juga pesa akibat hama tikus.

Penyakit bisa juga datang dari muntahan perut bumi. Kemurkaan alam menimbulkan penyakit dikawasan bencana, juga berpeluang menimbulkan stres. Penanganan kesehatan masyarakat jangan sebatas propaganda, dibutuhkan aksi yang langsung menyentuh rakyat.

Berkaitan dengan masalah lingkungan, butuh keterampilan dan perhatian untuk melakukan penataan. Karena kerusakan lingkungan tak hanya diakibatkan oleh manusia tapi juga hewan dan kemurkaan alam.

Lingkungan hidup di perkotaan, pedesaan dan objek wisata harus dibenahi melalui kerjasama antar institusi terkait di pusat hingga daerah. Hal ini berkaitan dengan akan datangnya banyak turis dan negara-negara asia. Karenanya, pertahankan dan tumbuh kembangkan kekayaan alam, ada istiadat dan tradisi setempat. Adakan perubahan dan penataan secara simultan di Pulau Bali, Danau Toba, Tanah Minahasa, Danau Singkarak, Tanah Toraja dan lainnya.

Berita kawin dan cerai, kasus narkoba, aksi tipu-menipu, perselingkuhan masih akan marak. Masih terbuka kesempatan meningkatkan mutu sinetron, musik dan film. Akan ada penemuan teknologi baru dibidang entertainment. Namun pembajakan lagu masih banyak terjadi.

Tiga orang artis yakni seorang lelaki dan dua orang perempuan (tua dan muda) akan berpulang. Kalangan selebritis hendaknya intospeksi diri, fokus dan konsentrasi pada profesinya. Biasakan berdialog dengan diri sendiri dan Tuhan YME.

Ada tiga pasangan yang bakal menikah, diantaranya dua pasangan melakukan rujuk. Kelompok band anak muda menjamur, namun ada juga yang layu sebelum berkembang. Dunia selebriti bakal heboh.(mb/intisari)

Tidak ada komentar: