1.06.2008

Biaya Kuliah Mencekik Leher

Jaman sekarang, untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (PT) tampaknya tak cukup bermodal otak encer. Tanpa duit cukup, kuliah bisa jadi cuma mimpi. Bagaimana tidak, PTN maupun PTS, khususnya yang sudah punya nama, mematok biaya pendidikan yang nggak 'berperikemanusiaan'.
UGM misalnya. PTN yang dulu identik dengan kampus rakyat itu sekarang tampaknya sudah nggak merakyat lagi. Dalam komponen biaya pendidikan, untuk sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) di UGM memang hanya Rp 500.000 per semester, dan biaya operasional pendidikan (BOP) Rp 75.000/SKS/semester untuk eksakta, dan Rp 60.000/SKS/semester untuk non-eksakta.
Namun, masih ada biaya sumbangan peningkatan mutu akademik (SPMA) yang besarnya bervariasi. Untuk peserta ujian tulis, penelusuran bakat olahraga dan seni (PBOS), penelusuran bibit unggul berprestasi (PBUB) mandiri, dan seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB), diminta mengisi tiga pilihan SPMA berdasar kemampuan ekonomi.
Terdengar demokratis, meski secara psikologis calon siswa akan terprovokasi memilih harga yang mahal karena dikira bisa meningkatkan "posisi tawar" untuk masuk UGM. Di UGM setiap jurusan memiliki "harga" SPMA berbeda. Nilai SPMA termurah Rp 5 juta dan paling mahal di atas Rp 20 juta. Sayangnya, jalur SPMB yang tergolong pilihan murah, pada 2008 ini hanya menerima maksimal 18 persen dari daya tampung.
Khusus untuk PBUD dan penelusuran bakat swadana (PBS), harga SPMA di UGM lebih mahal, termurah Program studi Filsafat dengan Rp 10 juta untuk PBS dan Rp 15 juta bagi PBUD. Untuk pendidikan dokter? Rp 100 juta untuk PBS dan Rp 125 juta untuk PBUD.
Untuk Universitas Indonesia (UI) yang tak mendapat cap sebagai kampus rakyat, biaya kuliah lebih mahal dibanding PTN lain. Biaya operasional pendidikan berdasar SK Rektor tahun 2006 sebesar Rp 1,475 juta per semester untuk eksakta dan Rp 1,225 juta non-eksakta. Itu belum termasuk uang pangkal yang besarnya tergantung fakultasnya, berkisar Rp 5 juta-Rp 25 juta.
Di UI ada pula fakultas berkategori kelas internasional (Kedokteran, Teknik, Psikologi, Ilmu Komputer, Ekonomi), dengan biaya lebih mahal, bahkan dalam dollar AS. Misalnya, untuk pendidikan dokter uang kuliahnya 3.500 dollar AS dan uang pangkal 7.000 dollar AS. Adapun Ilmu Komputer 2.500 dollar AS per semester dan uang pangkal 1.000 dollar AS.
Unair juga setali tiga uang. Besarnya sumbangan yang harus dibayar oleh calon mahasiswa baru di PTN itu mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 75 juta.
Sumbangan yang dipatok minimal ini disebut: Sumbangan Pengembangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan (SP3). Tidak semua mahasiswa baru Unair wajib membayar SP3 ini. Tapi, hanya diperuntukkan bagi mahasiswa baru Uniar yang masuk lewat PMDK (penelusuran minat dan kemampuan) jalur b, c, dan d.
Sekadar diketahui, mulai tahun ini, banyak jalur bisa ditempuh mahasiswa baru untuk masuk Unair. Pertama, adalah jalur SPMB (sistem penerimaan mahasiswa baru). Kedua, adalah lewat PMDK. Untuk PMDK, ada empat jalur. Jalur a, seperti yang dilakukan selama ini, yakni menjaring siswa berprestasi di SMU dan sederajat. Sedangkan tiga jalur lainnya (jalur b, c, dan d) baru diterapkan tahun ini.
Jalur b, untuk mahasiswa alih jenjang dari D3 dan S1 (transfer antar perguruan tinggi). Jalur c, untuk calon mahasiswa yang mendapatkan rekomendasi dari pemerintah daerah atau lembaga yang bekerjasama dengan Unair. Jalur d, untuk calon mahasiswa umum. Jadi, siapa saja boleh daftar. Untuk tiga jalur ini, tidak disubsidi pemerintah. Sedangkan jalur PMDK a dan SPMB, tetap disubsidi.
Sumbangan SP3 inilah yang akan diberlakukan bagi calon mahasiswa baru Unair yang masuk lewat PMDK jalur b, c dan d. Sumbangan paling besar ada di Fakultas Kedokteran. Untuk jurusan Kedokteran Umum, dipatok SP3 minimal Rp 75 juta. Dan ini tidak boleh diangsur. Harus dibayar bersamaan dengan pembayaran biaya praktikum (Rp 3 juta) dan SPP (Rp 2,5 juta). Ini masih ditambah dengan uang daftar ulang Rp 350 ribu.
Di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, sumbangan SP3 dipatok Rp 7,5 juta. Sedangkan SPP-nya Rp 2,5 juta, plus uang daftar ulang Rp 350 ribu. (mb/kompas.com/its.ac.id)

Tidak ada komentar: